teruntuk hari ini
yang terasa berbeda semuanya
terik yang kelabu
rinai dalam senja
dan pegunungan dalam lautan
teruntuk hari ini
yang kiranya air mata
berderai tanpa alasan
yang anginnya menghembuskan
hening dalam sepi
aku menahannya
sebisaku menerpa angin
tapi malah membendung
kemudian deras jatuhnya
teruntuk hari ini
ketika sepi
tak mengubah renungan
ketika beriak tak
menyeka air mata
ada di mana duniaku
yang dulu
dalam sepi, dalam hening
bukan untuk menerka saja
sekedar derai
yan jatuh begitu perlahan
atau tawa dalam kebisuaan
atau bebatuan dalam pikiran
teruntuk hari ini
yang menderai rinai
bukan senyuman
bukan renungan
teruntuk hari ini
entah kehilangan
kawan atau lawan
waktu atau kesempatan
kejujuran atau kebohongan
menerima atau memberi
merangkul atau melepas
yang terasa berbeda semuanya
terik yang kelabu
rinai dalam senja
dan pegunungan dalam lautan
teruntuk hari ini
yang kiranya air mata
berderai tanpa alasan
yang anginnya menghembuskan
hening dalam sepi
aku menahannya
sebisaku menerpa angin
tapi malah membendung
kemudian deras jatuhnya
teruntuk hari ini
ketika sepi
tak mengubah renungan
ketika beriak tak
menyeka air mata
ada di mana duniaku
yang dulu
dalam sepi, dalam hening
bukan untuk menerka saja
sekedar derai
yan jatuh begitu perlahan
atau tawa dalam kebisuaan
atau bebatuan dalam pikiran
teruntuk hari ini
yang menderai rinai
bukan senyuman
bukan renungan
teruntuk hari ini
entah kehilangan
kawan atau lawan
waktu atau kesempatan
kejujuran atau kebohongan
menerima atau memberi
merangkul atau melepas
Bogor, 3 Maret 2010, hari yang kelabu "maaf semuanya"
5 komentar