bayangmu hadir kembali
dalam mimpiku
bunga tidur yang dua kali
mengisah sendu
kemudian kembali pada suka
bayangmu yang pertama,
diiringi lembar-lembar kertas
membungkus hatiku
karena pengkhianatan
ku baca baris demi baris
kata demi kata
kemudian tak lagi
berani aku memandangmu
lariku tertuju pada satu tempat
yang pernah ku kunjungi
untuk sendiri
kugenggam selembar janjimu
kemudian air mataku
mulai berderai perlahan
perlahan lalu deras
ini, cuma sendiri
menangis bukan cemburu
tapi kecewa
aku tenggelam pada cintamu
yang benar-benar semu
birunya langit
padang yang menguning
dalam secangkir teh itu
menyimpan deraiku
rinai ditengah terik
cintaku habis
ditangisi bunga tidur
dalam mimpiku
bunga tidur yang dua kali
mengisah sendu
kemudian kembali pada suka
bayangmu yang pertama,
diiringi lembar-lembar kertas
membungkus hatiku
karena pengkhianatan
ku baca baris demi baris
kata demi kata
kemudian tak lagi
berani aku memandangmu
lariku tertuju pada satu tempat
yang pernah ku kunjungi
untuk sendiri
kugenggam selembar janjimu
kemudian air mataku
mulai berderai perlahan
perlahan lalu deras
ini, cuma sendiri
menangis bukan cemburu
tapi kecewa
aku tenggelam pada cintamu
yang benar-benar semu
birunya langit
padang yang menguning
dalam secangkir teh itu
menyimpan deraiku
rinai ditengah terik
cintaku habis
ditangisi bunga tidur
0 komentar