Kala

By Nayla Nuha - November 22, 2011

"Ibu, bagaimana kala nanti aku jatuh cinta?"

aku akan senang melihatmu, nak
senyummu seperti ditaburi semerbak mawar-mawar di musim semi
sepotong senja, katamu, akan menjadi catatan yang terkenang selamanya
kau pasti mampu mengurai detik demi detik waktu
bercerita padaku

akan akan mununjukkan sajak-sajak yang tak pernah kat tahu sebelumnya

nak, kala katuh cinta, aku akan sering berkisah bagaimana cinta itu jatuh,
jatuh ke hatimu, hati yang dulu sempat membeku karena lama kau tinggali di dasar lautan
Jatuhnya mampu merangkai kata-kata yang tertinggal di ujung pagimu, menikmati sarapan dan mengulas senyum padaku

Nak, kala kau jatuh cinta, aku tak lagi menderaikan air mata.
sayat-sayat lukamu seperti tak lagi membekas
meski tak harus kau jatuh cinta dengan apa atau siapa,
sepotong senja sudah menjawab semuanya

Namun, kala nanti tiba satu waktu diantara detik-detik yang kau rasa begitu lama,
deraimu jatuh
mengoyak asa dan mulai meretakkan bahagia
aku harus menyampaikan berakhirnya cerita itu jatuh

cinta yang tak semu, hanya ada satu cinta
dan satu cinta yang mampu membuat cinta itu selalu hidup; itu cintaku

"aku terdiam dalam ramai. Ibu, seandainya aku mampu bertanya lirih di telingamu,"

  • Share:

You Might Also Like

2 komentar