jadi serpihan-serpihan kembali
bukankah sejatinya semua akan kembali ke awal?
ya,

tak usah lagi kau mencari tau
lambat laun, meski waktu memberimu jeda beribu-ribu pal kau pasti tau

dalam diam,
sebenarnya kau pun sudah menerka

ah, tapi hidup sesungguhnya bukan berdasarkan terkaan

ada rahasia di balik kepergiannya tadi
ada yang pergi, menyelinap diam-diam
membuat tanda tanya tiba-tiba
dan tetap masih tanda tanya

yang angkasa pun ikut menutupnya rapat-rapat

ah, tak pernahkah kau begitu berarti di hati orang lain?
atau memang kau hanya menjadi bayang-bayang yang segera hilang ketika senja menutupnya...

jadi serpihan-serpihan kembali
berawal dari ketiadaan dan berakhir di ketiadaan
sejatinya kita memang harus membisu

entah sampai kapan
hati yang berarti, arti yang dianggap salah
atau karena ada satu hal yang membuat berbeda,
ya, kau rasa itu











*hari yang kurasa aneh, dimulai dari sini...*

hilanglah, sejenak saja

hilanglah dalam waktuku,
aku tak tahu lagi caranya
berkata pada angin, sekedar menegurmu

aku tak tahu lagi caranya
berucap pada angin, sekedar mengingatkan

waktu kita tak lagi lama
waktu kita tak lagi bersama
waktu kita pun sudah jauh dari jejak

sejenak

beri aku waktu,
beri aku ruang untuk memikirkan
jalan kita,

jalan yang kusadari semakin berbeda

sejenak
sampailah pada titik persimpangan

ada lagi pilihan

sejenak,
beri aku jeda
untuk membuatmu membenciku
atau untuk selalu menunggumu...

sejenak...

huaaaaah... pengen curhat T_T
boleh dong ya boleh? *ini kan blog gue sendiri #dilempar sendal

dua hari terakhir ini, atau bisa dibilang semenjak suatu 'masalah' yang membuat malam saya terganggu, dan dua hari ini menjadi terganggu, semenjak pemikiran tentang sebuah 'perbedaan' itu semakin kuat, dan huaaaa~ ingin sekali lari sekenceng-kencengnya, pergi ke luar angkasa, menemukan dunia saya sendiri di planet antah-berantah, atau namakan saja planet alyanaylarium *apaan lagi*

Jadi merasa tidak enak badan, hampir tidak mau semangat sekali belajar di kampus, sampai rumah tercinta di Bogor merasakan banyak hal yang harus dibenahi, antara bimbang dan ketakutan dan ah~ banyak sekali masalahku ini,

saya musti harus menunggu keajaiban atau apa ini -___- memutuskan sesuatu *jangan bilang saya galau*

Ingin rasanya meluruskan semua yang salah, ingin rasanya lari menuju tempat paling tenang di dunia *apa-apaan ini??* Ingin rasanya dengan leluasa membaca banyak kisah -kisah yang bikin saya semangat lagi, ingin rasanya menulis lagi, bahkan seminggu penuh menjalani hari tanpa beban...

ah terimakasih kampus yang harus menjadi tercinta, membuat saya patah semangat dan pernah terpikir saya salah jurusan, tapi ah apalah artinya kalau memang ini adalah kehendaknya, dan patut sangat patut untuk disyukuri...

dengan masuk ke jurusan itu, saya bertemu dengan  mereka, teman-teman yang menganggap saya dan teman saya adalah orang gaje, hahahaa yang mereka gak pernah tahu, mereka belom menyadari mereka telah bertemu dengan orang-orang langka macam kita yang sebenarnya menjadi orang yang paling dicari-cari dalam peradaban dunia ini #dilempar seisi dunia >.<

Tetap saja, entah saya musti melawan atau apa, Ya Allah, beribu tantangan yang saya takutkan di depan saya semenjak menginjak usia belasan tahun tanpa disadari sudah terlewati dengan sendirinya, Ya Allah, kuatkanlah hati ini, agar tetap berbaik sangka padamu.

Kuatkan hati agar tetap istiqomah di jalanMU, dan menyebarkan virus-virus kebaikan untuk semua orang...


Buatlah saya menjadi seorang yang berkesan dan penting dalam hati teman-teman...

sebenarnya ada banyak ketakutan, siapa yang bisa menguatkan .... huaaaa~

*sudah.. sudah makin gajelas curhatan anda... cukup cukup cukup!*

selamat tinggal


hahaha...

kebimbangan datang kan? ah
sudahlah

terlalu banyak sandiwaranya ..



hahahaaaa


sekali lagi

selamat tinggal...

suatu saat aku kembali lagi, tunggu saja...

biarlah pergi
meski hujan belum meluluhkannya

masih kelabu

tapi tak ada waktu untuk mengambilnya

biarlah..
karena aku masih tetap singgah

sudah gelap

biarlah...
semua yang terekam pergi

aku belum sempat pula menyuguhkan ruang yang layak

terlalu sulit,
memoar yang menjadi rumit

Bodoh!


kenapa kau tak pernah mengambil keputusanmu sendiri?


bimbang? iya kan?
atau terlalu takut menyakiti hatimu sendiri?


sampai kapan kau biarkan hatimu bertanya-tanya?
atau berperang dengan kawannya sendiri?


Bodoh! 
apa kau tidak pernah mau mengorbankan sesuatu?


Bodoh! 




iya, aku terlalu takut semuanya
tapi perlu kau tahu, aku sudah mulai mengorbankannya, perlahan...

entahlah aku akan pilih  jalan mana, yang pasti kau tak perlu tahu
karena terlalu banyak jalan, dan terlalu banyak pilihan


aku hanya butuh waktu memutarnya
membalikkan halaman per halaman, kalaupun itu salah,
dimana jalanku jadi gelap gulita
saat ku sendiri tanpa bisa lag melihat mentari atau senja

saat ku kehilangan sinar rembulan,




aku hanya butuh waktu menyisakan sedikit detiknya
setiap jalan pasti ada masalahku sendiri
disaat tak ada lagi yang mampu membantu, kecuali DIA :')