Kepada Soe Hok Gie, Kami [...]

By Nayla Nuha - Oktober 03, 2010

kepada Soe Hok Gie,
aku merindukan sosok sepertimu, yang sampai titik darah penghabisan mampu mengkritik rezim-rezim negara yang tidak benar lewat tulisan-tulisanmu.

aku pun ingin engkau tahu, bahwa jiwa-jiwa pemberani pada zaman demokrasi indonesia sekarang sudah lenyap. Mereka telah hilang karena harta. Kebenaran tersembunyi oleh tipuan.

Seperti engkau, kami masih pelajar-pelajar Indonesia yang masih punya hak untuk berpendapat dan mengelu-elukan hak kami untuk mendapatkan ilmu yang benar. Tapi, ternyata sampai detik ini, kami masih saja mendapat ancaman dalam menuntut ilmu.

Sepertimu pula, kami sangat menghormati guru-guru kami dan mencintai guru-guru terbaik kami. Tapi apakah kau tahu sekarang? kami jarang menemui orang-orang yang mengabdi tulus untuk mendidik anak-anak bangsa.

Sampai kami tidak mengerti, untuk apa mereka menyebut diri mereka guru,
melihat kami berbuat salah hanya diam, lewat simpul senyum, mereka memberikan kami bocoran soal dan menyuruh kami menutup rapat-rapat kecurangan ini karena kami lebih senang tidak perlu lelah mengasah otak kami.

Kami tahu ini salah,  tapi apa yang harus kami lakukan?
kami tahu ini sudah memperburuk ilmu kami untuk masa depan,
tapi sekarang jiwa-jiwa pemberani kami untuk menekan kebenaran telah ditelan oleh ancaman keegoisan.

disini, kami hanya segelintir kecil hati-hati yang ingin menyeruak
mengkritisi dunia pendidikan;sekolah kami.
Kami merindukan orang-orang yang tulus
menghargai ketekunan kami, keteguhan kami, prestasi kami, dan juga pendapat kami.

Kau tahu, ini pun bukan hanya salah pemerintah yang terkesan tidak pernah membuka mata untuk kami,
ini salah hati orang-orang yang masih tidak bisa bijaksana, tidak mengerti arti untuk apa hidup ini sebagai pengajar ataupun siswa ataupun mereka yang katanya mengabdi untuk negeri.

Sekarang, hartalah yang paling utama. Tidak perlu masa depan.

Lewat kepergianmu, setiap catatanmu,  ketika mengenang engkau pergi.
Soe Hok Gie, yang mampu membangun semangat perjuangan.
Betul-betul kami merindukan kobaran keberanianmu.
pembelaan antar hak-hak kebenaran,
seandainya kami bisa -------

  • Share:

You Might Also Like

3 komentar