kamu pasti selalu bisa mengelabui angka-angka
kamu tinggal menekan satu tombol
lalu angka-angka itu menjadi mundur
dan aku merasa dibohongi.
Lagi-lagi
Seperti detik yang tidak pernah meneriaki ketika hari sudah mengakhiri
lalu ia kembali di singgahan yang sama di hari yang berbeda
Mungkin mataku sedang tidak tangkap
Tapi kadangkala ada yang berbisik untuk kembali
menerka deretan baris-baris tulisanmu
lalu mencoba memahami pecahan angka
yang selalu absurd untuk diingat-ingat
Kesekian kalinya,
kamu bisa mengubah angka-angka menjadi mundur; ataupun maju
atau menyisakan tanya di dalam ruang perhitungan yang tidak pernah ada batasannya
Jika angka-angka itu kutulis lalu kutambah-kurangkan, akankah memberi sama dengan sebagai jawaban?
#Bogor, 2 Februari 2015
0 komentar