Segelas Perjalanan

Jung Seung Hwan (정승환) – If It Is You (너였다면) + Terjemahan

By Nayla Nuha - Juli 30, 2016

0 Comments

Rasa

By Nayla Nuha - Juli 25, 2016

Saya suka iseng, ya atau sebut saja kurang kerjaan. Suka baca sampai scroll kebawah website. Salah satunya ya kolom komentar di situs drama korea.

Sejak kemarin-kemarin, saya hampir nonton 3 drama korea dengan judul berbeda dan genre yang berbeda. Tapi, jadinya dua saja. Yang dua masih on going, yang satu udah selesai. Dan akhirnya pilihannya lebih condong ke genre "romance" lagi. Ternyata Romance masih menang ngalahin In Guk oppa yang super keren /plak/ Mianhe oppa. Abisnya drama oppa masih on going, adek lelah kalau musti nunggui setiap akhir minggu dengan rasa penasaran *apesihnay*

Di kolom komentar itu, disela-sela komentar pada mengumpat satu akun, ada yang bilang seru banget dramanya. Sesuai realitas banget, sesuai sama apa yang dialami banyak orang. Dan ketika mutusin nonton ini juga karena gak sengaja liat status temen fb yang demen drakor juga. Akhirnya malah memutuskan buat nonton ini terus-terusan :""

Gimana ga baper, awalnya bikin baper sambil nangis wkwk. Episode satu udah bahasa tentang pernikahan. Kalian tahu? Gak tahu pasti. 'Pernikahan' adalah salah satu yang bikin baper banget saat ini. Ah, gausah tanya lagi kenapa. Saya cuma mau bilang itu aja hahah.

Di episode pertama, udah nangkep satu quotes dan poin, dan episode dua-tiga dijatuhkan dengan quotes yang membangun. Di episode-episode selanjutnya saya seperti bisa merasakan beberapa perasaan yang terpendam di dalam hati, mendapat sedikit demi sedikit jawaban. Aseli ini mah bukan sesedihan banget, tapi lebih ke baper wkwk. Nusuk euy.

dan di episode 15 ini, akhirnya saya menyadari. Kemarin-kemarin juga nyadar sih, tapi kadang kumat lagi :""

Bolehlah kita iri dengan apa yang didapatkan orang lain sepengetahuan kita, tapi kita perlu mengabaikan orang-orang sekitar kita ketika banyak kata-kata menyakiti hati, kita tidak hidup demi pandangan orang lain. Ini diri kita sendiri. Kita yang menciptakan kenangan dan cerita. Bersyukur. Iya, kamu harus lebih bersyukur.

Tinggal menunggu saja. Mungkin orang itu ada dekat denganmu, yang bisa menjadikanmu jadi orang yang satu-satunya untuknya. Tidak dibandingkan. Dia mencintaimu seperti ini adanya. :""
Suatu saat pasti, akan ada yang menjadikanmu spesial :"")

*lagi nonton apa emang Nay? Another Miss Oh ._.v

0 Comments

...

By Nayla Nuha - Juli 24, 2016

0 Comments

Molla~

By Nayla Nuha - Juli 22, 2016

Aku tidak tahu, tepatnya tidak mengerti
kenapa harus ada alasan yang membebani pikiran lalu memberatkan niat hati

Ada banyak rencana dan imajinasi yang sebenarnya aku takut untuk membayangkannya. Kadangkala yang buruk dan menyedihkan terhadap hati sendiri malah seperti menjadi kenyataan.

Kenyataan yang selanjutnya? Aku tidak bisa meneruskannya, kadangkala aku tidak bisa mengatasinya, apalagi tentang peristiwa-peristiwa selanjutnya yang seringnya aku tidak bisa bertahan.

Meski kalimat 'kuat' itu menguatkan, pasti ada satu momen yang memakan waktu semalaman, dua malam atau malam berminggu-minggu yang menghabiskan air mata. Ya, kuat itu umpama menangis sepanjang malam sambil akhir waktu berdo'a 'harus kuat'

Seperti apa yang kuimpikan disini? Aku tidak begitu tahu. Mungkin karena rasa ragu selalu memenuhiku, atau hatiku yang tidak cukup kuat untuk bertemu cerita-cerita lain yang mengubah rencana.

Aku pun tidak lihai membuat rencana cadangan dan mengambil peluang. Seringnya, peluang mengetahui rahasia oranglainlah yang kupunya. Dan itu sungguh menyiksaku.

Menjadi seorang yang sering berpura-pura. Lebih parahnya aku merasa berpura-pura telah mengetahui tentang diriku sendiri. Tentang pertanyaan yang tidak pernah habis kutanyakan dalam otakku, tentang hilangnya kata-kata ketika aku sedang berpikir, tentang kegilaan-kegilaan yang kubuat sendiri sampai orang bisa terpingkal-pingkal karena celotehanku.

Aku siapa? Bertanya itu membuatku tambah mengerti.
Perlahan-lahan aku menyusuri waktu dan menghabiskannya untuk mengingat skenario apa yang sedang kujalani. Manusia itu terbatas. Terbatas pula mencari jawaban kenapa kita ada disini, kenapa orang lain ada disini.

Aku tidak mengerti tentang standar dan layaknya seorang manusia dalam mempunyai keinginan. Seberapa layak ia bisa meminta sebuah harapan hingga dikabulkan? Seberapa baik dia harus berusaha, layak disebut baik itu dimana? Sedang diluar sana, banyak orang yang tidak perlu punya kelayakan seperti yang orang-orang terdekatmu bilang. Apa harus sebegitu sulit menyamakan dengan standar orang-orang yang memang lebih punya kemampuan dariku?