membaca lalu menulis :D

By Nayla Nuha - Juli 05, 2010

dimulai dari membaca, lalu menulis
dimulai dengan berimajinasi, lalu menjadi seorang pengelana
mencari tempat dimana kisah itu akan menjadi nyata untuk diceritakan
mencari waktu dan kisah yang nyata agar menjadi lebih hidup

dimulai dari mimpi, kemudian tekad yang kuat
dan selembar demi selembar kertas akan tersusun menjadi sebuah buku yang kaya makna, menyirat inspirasi untuk banyak orang, membuat pembaharuan dan terus menerus menggali karya baru.


saya belajar dari banyak penulis. yang lebih banyak menjadikan kisahnya menjadi nyata. Bukan hanya kepada J.K Rowling yang membuat serial buku terpopuler dan terbaik sedunia, dia bermain dengan imajinasinya sendiri tapi tidak melupakan logika dan kisah-kisah terdahulu. Dia banyak mengarang nama-nama tempat, berbagai nama orang tapi tidak melupakan arti dan makna yang tersirat. Dia mampu memainkan imajinasinya dengan baik, sehingga setiap orang yang membacanya pasti ikut dalam imajinasi, bermain sendiri dengan imajinasinya.

ketika beberapa bulan lalu, saya membaca beberapa buku karangan Tere-Liye, buku yang banyak menyiratkan air mata. perpaduan kata, imajinasi saya dan semuanya bercampur dengan api. Kemudian membaca beberapa babnya, menyisakan haru dan tangisan. Hanya dengan tulisan, cerita, mampu membuat pembaca larut dengan kesedihan karena kasihan, sedih ataupun haru. Belajar dari Tere-Liye, dia hanya membuat satu makna sederhana di setiap ceritanya. Makna sederhana tentang pengorbanan, keikhlasan. Dia mngajari kita, mencari sesuatu untuk dikisahkan tidak harus berpikir panjang mencari makna yang berarti, sebenarnya di sekitar kita, di kehidupan sehari-hari kita, bisa kita ambil pelajaran. Bisa kita racik untuk membuat satu kisah besar yang menggugah hati banyak orang.

Tapi, belajar dari karangan-karangan Kak Abik, membuat kita harus tahu dimana sisi nyata dalam sebuah cerita itu tercipta. Kak Abik mengajarkan kita untuk selalu mengadakan riset sebelum menulis karangan. Karangan-karangan Kak Abik banyak menggunakan latar luar negeri dan daerah-daerah spesifik di indonesia. Tak lepas dari risetnya, kak Abik pasti sudah sering ke luar negeri (seperti latar-latar di novelnya) dan banyak berpergian. Itu yang membuat satu cerita nyata, mendeskripsikan tempat, sehingga pembaca merasa lebih hidup membayangkan alurnya.

Baca novel 5 cm karangan Donny, saya mengagumi betapa ia sangat hebat menggambarkan pendakian di gunung Mahameru. Membuat kita seakan-akan ada di atas puncak gunung Mahameru, membuat kita semakin ingin bermimpi dan bertekad. mempunyai keinginan yang sama seperti para tokoh-tokohnya, merasakan bagaimana kondisi seorang pendaki.


Oke. mungkin ini adalah bagian kecil. saya yang sering membaca apa saja. (terutama novel), tentang beberapa kecil dari banyaknya penulis di indonesia dan luar indonesia yang karya-karya lebih 'wah', lebih 'istimewa' dari mereka-mereka ini. Dan saya menyadari bahwa saya masih harus banyak belajar untuk memahami karya-karya dan mengenal para penulis lain yang punya karya-karya lebih keren.
dan saya juga masih harus banyak belajar untuk menulis dan harus punya banyak tekad menjadi bagian dari penulis-penulis hebat (amin)

*sedang menunggu pengumuman lomba novel yang diadain depag. mohon doanya*

  • Share:

You Might Also Like

1 komentar