Halo penghujung 2024, 

Rasanya memang cukup melegakan ketika menulis. 

Hari ini bagiku begitu melelahkan, syukurlah aku bisa tertidur sejenak dengan nyenyak di tengah siang. Terimakasih ….

Di penghujung tahun ini, aku mengelilingi seluruh memori di 2024. Seperti menaiki kereta yang berputar2, 

Banyak hal yang terjadi yah, 

Pengalaman baru yang tidak kulupakan 

Awal tahun-maret : bolak balik RS dan nginep di RS hampir sebulanan. Alhamdulillah ternyata Allah menguatkan aku -dan kita. Terimakasih anak baik solih yang terpaksa menahan rindu bertemu ayah bunda :’)

Mei : tiba2 diajak umroh. Hal yang gak pernah sama sekali terbayangkan di diri yg masih penuh dosa ini :’’ 

September : Allah memberikan kami rezeki untuk punya anak lagi -berkat doa pas umroh ini mah hehe. MasyaAllah perjalanan yang gak mudah karena hamilnya hampir sama kayak hamil pertama 

Lalu di penghujung tahun, ada banyak pikiran berseliweran. Kelak aku tidak mau ketika anak2ku sudah dewasa, mereka harus terpaksa ikut kemauan dan ambisi orangtuanya. Ya allah mampukan kami agar selesai dengan diri kami, kegemaran kami. Sehingga kelak kami bisa memahami bahwa orangtua dan anak adalah manusia yang berbeda :’

Jangan sampai anakku merasakan seperti aku, merasakan luka yang tidak disadari. Biarlah mereka memilih jalan kebaikan sendiri dan jalannya sendiri.

Terimakasih suamiku, masss yang selalu support aku dengan keterbatasannya. Mungkin allah masih mau lihat aku berjuang diantara dua sisi. Semoga Allah kuatkan dan tambahkan rezeki keluarga kita agar punya banyaaak rezeki yang berlimpah~ semoga juga keluarga kita tetap terpayungi oleh cinta <3 

Terimakasih adik2ku yang dengan supportnya sesederhana mendengarkan keluh kesah kakaknya dan selalu mendukung apapun yang kulakukan dan menyemangati. 

Terimakasih anak2kuu yang dengan senyuman, ocehan dan tempelannya membuat moodku kembali ceriaaaa 

Sayang2 kalian semuaaaaa ❤️

Kalian membuatku lebih kuaaat 

Semoga di 2025 banyak hal2 baik lainnya yang terjadi. Aamiin

Aku masih berharap. Dengan segala dukungan penuh orang-orang tercintaku -suami dan anakku juga adik-adikku- kelak mungkin di usiaku masih jauh disana, aku bisa melihat impianku menjadi nyata. Fokus pada kegemaranku, sukses dengan kegemaranku -hanya kegemaranku tanpa harus menyambi dengan kegemaran orangtuaku :’)) 

Lirik Romanization Lagu Destiny – Kim Feel

Bleed it out ’til someone’s sacrifice
Like faith without a fear feel like i’m grounded
Last thing i wanted hold me like you used to do

Be brave time to face last thing i want is to stop and stare
Destiny it’s all meant to be i will never let you go
Never let you fall how would you spend your life

Searching for the light of mystery a breathtaking moment
Nothing can’t hold me, nothing won’t break me
I’ll hold you tight and always be here

Be brave time to face last thing i want is to stop and stare
Destiny how would you know
When i lose myself away bring me back to you

Covered in rain and lost in the dark
I suffer from delusions but you won’t ever be
Be brave time to face last thing i want is to stop and stare

Destiny all meant to be i will never let you go
Never let me go

Terjemahan Bahasa Indonesia

Keluarkan darahnya sampai seseorang berkoban
Seperti iman tanpa rasa takut merasa seperti aku membumi
Hal terakhir yang kuinginkan, memelukku seperti yang biasa kau lakukan

Berani saat menghadapi hal terakhir yang kuinginkan adalah berhenti dan menatap
Takdir itu semua dimaksudkan untuk menjadi diriku agar tidak akan pernah membiarkanmu pergi
Takkan pernah membiarkan kau jatuh, bagaimana kau akan menghabiskan hidupmu

Mencari cahaya misteri momen adalah yang menakjubkan
Tak ada yang tak bisa menahanku, tak ada yang tak akan menghancurkanku
Aku akan memelukmu erat-erat dan selalu berada disini

Berani saat menghadapi hal terakhir yang kuinginkan adalah berhenti dan menatap
Takdir bagaimana kau tahu?
Saat aku kehilangan diriku, bawa aku kembali padamu

Tercakup dalam hujan dan hilang dalam kegelapan
Aku menderita halusinasi tetapi kau takkan pernah merasakan
Berani saat menghadapi hal terakhir yang kuinginkan adalah berhenti dan menatap

Takdir semua dimaksudkan untuk menjadi diriku agar tidak akan pernah membiarkanmu pergi
Jangan pernah membiarkan aku pergi

Selamat datang dan selamat tinggal, 

Sudah lama tidak menyapa dengan jari jemari, yang padahal mereka selalu menari dengan ketukan yang menyenangkan; menenangkan.

Usiaku sekarang hampir mengakhiri kepala dua.
Sudah tidak muda. Muncul noda-noda di raut wajah, begitu pun bentuk tubuh. Tidak sebaik dulu.

Sudah tidak ada lagi kegalauan tentang siapa teman hidupku dan dimana perasaanku akhirnya bermuara.
Tapi ternyata hidup tidak sesederhana itu.

Yang awalnya berpikir, ah kami cocok. Ternyata banyak yang bersebrangan. Tapi kami tetap berjodoh kok!.

Ada banyak harapan dan pikiran masa depan. Ya, aku masih berharap pada masa depan yang baik, dengan orang-orang yang kupilih dan memilihku. Sebagai bentuk syukurku pula.

Tapi akhir-akhir ini, harapan itu memenuhi pikiranku sepanjang waktu. Bagaimana? Harus apa? ditengah keadaan yang di hadapanmu juga sedang memikirkan pertanyaan yang sama dengan  pikiran-pikiran yang ku tak tahu.

Mengetahui isi pikiran yang bukan kepalamu itu bukan perkara mudah.
Ketika satu pertanyaan tak bisa membuka jawaban, aku masih mengutuk diri dan menangis sembunyi-sembunyi. Butuh waktu, batinku. Salah satu dari banyaknya interaksi manusia adalah jadi orang yang mengalah. Memberi waktu padanya.

Diusiaku sekarang, mungkin aku harus membuat satu surat perpisahan untuk angka dua.
Mungkin di Mei berikutnya? atau Mei berikutnya?

psst. kadang aku menyadari, ternyata masih ada egoku, masih adakecemburuanku pada orang-orang yang mengingat dan diingat hari lahirnya dan mendapatkan hadiah haha. Aku kadang berpikir mendapatkan sebuah barang yang tidak terduga; yang jarang atau tidak sama sekali kubeli sendiri.

Tapi tidak buruk dan menyenangkan juga kok membeli hadiah untuk diri sendiri.
Hm, bagaimana kalau kumulai lagi menulis fiksi novelku yang tokohnya selalu membeli hadiah untuk diri sendiri hahaha

Selamat datang Mei
Selamat tinggal Mei,

 "Breaking Down"
(from "Doom At Your Service" soundtrack)