ketika perjalanan itu terkesan sangat jauh.
jauh dari harap dan penuh kecemasan.
aku disini, berjalan pada setapak yang dikiranya akan lurus, baik-baik saja dan tanpa halangan.
Tapi kemudian, tanpa awan berseru, tanpa burung bernyanyi dan tanpa angin berhembus lirih. Aku menyadari bahwa jalan yang sedang kutempuh bukan sebuah jalan yang singkat, tapi jauh bahkan sangat jauh.
Harapku dulu menggunung, kemudian mengira semua itu akan menjadi kenyataan, setidaknya jelas untuk diketahui dan didapat.
Penantianku, kemudian menjelma menjadi rindu yang datang setiap saat sebelum jalan itu terasa jauh. Sementara di hati yang lain, aku merasakan perbedaan dirimu dulu dan sekarang.
Aku menemuimu, kemudian asyik bercerita sepanjang jalan yang kukira singkat itu. Pertanyaan demi pertanyaan, Pernyataan demi pernyataan, tawa dan tangis atau sekdar perasaan semata yang mampu masuk ke dalam lampu penerang jalanan saat senja tiba.
Senja tiba, dan ketika itu kita berpisah. berpisah diantara dua jalan yang begitu berbeda. Berbeda suasana tapi sebenarnya hati kita punya persamaan. Hanya saja, rembulan di jalanmu menampakkan wujudnya dengan terang tanpa ada semerawut awan menyertainya, sementara rembulan di jalanku sengaja menyembunyikan dirinya dibalik awan, dan yang kutahu bintangku lebih banyak dari pada bintang di langitmu.
Engkau tidak tahu, bahwa jalan yang berbeda dalam waktu yang bersamaan berkecamuk dalam pikirku.
Jalan yang satu lagi, semula aku menanti dan dalam hati tersenyum riang. Tapi, ditengah jalan aku tidak tahu sebab akibat dia menghilang, karen a burung tak lagi seramah dulu padaku.
Engkau dan dia sama. Banyak perbedaan lain dulu dan sekarang. Waktunya saja yang bisa kubedakan.
Esok dan esok kemudian, aku hanya bisa melihat dia melewatiku. Ada harap yang luntur ada curiga yang muncul. Ada perkiraan yang menyergap, yang hilangnya enggan untuk dihapuskan.
Ah, dia dan kamu. Tapi aku bisa melihat maksud kalian berdua dalan jalanku.
Jalanku kini berkelok-kelok penuh perkiraan dan dugaa. Penuh keheranan penuh kerinduaan. Hal yang bisa kulakukan hanya bisa tertawa untuk menutupi semua keheranan itu.
Jalanku hilang satu. Hilang satu jawaban dari dia. Tapi masih terus engkau mengikutiku.
Seperti kataku tadi, jalanku memang menjadi sangat jauh. Semakin banyak keanehan, semakin banyak aku pun mengira.
Yang ada disampingku cuma engkau. Yang tidak pernah menghilang dari pikirku. Akan tetapi jalan berkelok di matamu aku bisa melihat itu. Dan, jalan yang kau tunjukkan sedikit membuatku terluka. Hampit membuatku sekuat tenaga untuk melupakanmu sekali lagi.
Aku hanya diam saja, mengelus hati mencoba bersabar. Memalingkan pandangan pada setiap kejadian yang kau buat aku ingin menangis.
Merindukanmu sebenarnya merupakan hal yang menyakitkan, sehingga sampai sekarang sepanjang jalank, aku terus menyembunyikan rembulanmu.
Sampai kini aku belum mengerti kenapa aku harus memilih kamu, padahal itu menyakitkan untukku. Mungkin kau tidak pernah menyadari dan tidak pernah paham mengapa aku menyembunyikan semuanya dari engkau. Kenapa aku mengatakan bahwa aku sama sekali tidak peduli padamu.
Engkau yang membuat jalan ini berkelok ternyata, Dari awal masuk dalam jalanku, tapi membuat jalanku penuh ilalang karena kecemburuan.
Lupakan jalanmu sejenak, dan di jalan lain aku menemui pasir yang bertiup mendamaikan. Entah kenapa aku bilang damai tapi tetap terasa ganjil.
Aku masih tak mengerti ketika setidaknya banyak tatapan yang mengarah padaku. D tempat yang sama tap duduk berbeda. Pandangannya lurus, memperhatikan, tapi aneh. Aneh, dan ketiganya seperti alien. Bukan seperti kamu.
Pasir itu, yang banyak partikelnya kuanggap mereka. Aku masih mencari tahu dalam-dalam. Pada ombak berderu, karena burung-burung dan ikan-ikan sepertinya tak ada yang mengetahui hati -hati mereka.
Jalanku begitu panjang, sehingga aku tak mampu menemukan ujung dari perjalan ini. Ada burung, angin, ombak, deru pantai, awan, pelangi, pasir, rumput, ilalang yang semua merangkum keheranan dan harap.
Bahkan sepertinya harapku akan hilang karena kecemasaaan...
Jalan Jalan ke De Windmills Cimory Dairyland Puncak Bogor Naik Kereta KRL
dari Tangerang Selatan
-
*Assalaamu’alaykum Wr Wb*
*Sudah lama ngga ngetik hhihii..*
*Sebenernya pingin banget ngetik, tapi kebentur juga sama upload video di
youtube, ig, dan w...
1 tahun yang lalu
2 komentar