Kamu harus siap segalanya,
Kamu harus siap membagi perhatian dan kasih sayang,
Kamu harus siap berbagi keamanan dan penjagaan,
Kamu harus siap membagi hatimu,
Membagi keinginanmu yang tidak lagi sepenuhnya bisa kamu minta setiap saat
Kamu harus siap berbagi cerita yang tidak bisa lagi sepenuhnya bisa kamu ceritakan
Kamu harus siap berbagi pelukan hangat,
Kamu harus siap membagi dan berbagi
Kamu juga harus siap,
Apa yang orang-orang lihat
Apa yang orang-orang bicarakan dan bandingkan
Kamu harus siap,
Untuk mengalah dengan banyak hal,
Sebagai kakak, anak tertua, yang memang dibuatkan pundak yang kokoh untuk menghadapi semuanya.
Bahkan, untuk menjadi kakak yang tidak ada apa-apanya dibandingkan kakak-kakak diluar sana.
Tapi, jadi tidak istimewa, tidak bersinar dibanding yang lain tidak apa-apa, setidaknya bisa menjadi orang yang tidak bisa sombong, sebab tidak ada pula yang patut dibanggakan.
Tidakkah ada yang sama, persis seperti Kak Laisa yang menjadi Bidadari-bidadari Surga dalam novel?
Ia begitu tahu, ia seorang kakak, yang juga berbeda darah dengan adik-adiknya. Beda sekali.
Tapi alangkah luar biasa kasih sayangnya untuk adik-adiknya, yang semula tidak dihormati, masih tetap menyayangi, menjadi idola adik-adiknya, selalu dibutuhkan disituasi apapun.
Ah, andai hati setulus yang ditulis manusia, sesempurna yang tertulis dalam cerita-cerita. Ia pun bangga dengan adik-adiknya, mungkin hatinya bersih dari perasaan terbandingkan.
Ya, kelak ia memang istimewa. Bidadari Surga :")
/maafkan tidak bisa jadi kakak yang dibanggakan, maafkan untuk manusia yang biasa saja dan hanya ingin kalian jauh lebih baik, kalian lebih luar biasa :""
0 komentar