Perjalanan Sendirian

By Nayla Nuha - Maret 16, 2016





Ya, akhir-akhir ini eh engga ding, sudah dari akhir-akhir tahun kemarin, kemana-mana sendiri. Nyeskrips sendiri, ambil orderan sendiri dan nganter pesanan sendiri. Dan lama-lama memang terbiasa sendiri itu gak menyedihkan kok.


Cuma itu, caranya, ciptakan dunia sendiri, entah dari musik yang di dengarkan, entah itu buku yang sepanjang perjalanan dibaca, atau entahlah apapun yang bisa menciptakan dunia sendiri.

Seperti kemarin, pingin pergi tapi malas, akhirnya ngaret deh. Sampai tempat tujuan, turun kereta disambut hujan deras beserta petirnya. Gak ada salahnya duduk sejenak di pinggiran stasiun tempat menunggu. Meskipun hujan di belakang memanggil-manggil untuk basah-basahan. Sesekali ada kilat menyambar. Beberapa orang menunduk atau meringkuk dalam duduknya, mungkin mereka takut hujan.

dan hujan sukses membuat earphoneku tidak berfungsi. Suara hujan mengalahkan alunan lagu. Di saat duduk-duduk gini, kaki saya adalah yang paling rewel. Gak mau diem, mengayun depan-belakang. Menikmati hujan yang syahdu sendiri kadang lupa keramaian kanan-kiri. Alhasil orang yang lalu lalang dari sebrang peron jadi susah lewat *kayanya* dan tiba-tiba, saya menoleh ke kiri, gerombolan orang yang hendak pulang kuliah ke daerah Manggarai dan sekitarnya banyak. Kaki masih gak mau diam, dan plak! satu mas-mas tersandung dan saya kaget, dia kaget~ lalu ... *jeng jeng* /elah lebay/ dia berlalu begitu saja. Mungkin akan menganggap biasa, atau malah menggerutu, yang jelas saat itu saya merasa jadi orang yang aneh hahaa.

Ya, begitulah. Tapi sepulang dari tempat yang tidak jadi disinggahi, saya selalu dapat tempat duduk. Meski kerepotan karena harus pakai payung, tapi sampai Bogor terbayar sudah dengan jalanan yang tak hujan dan percetakan yang tidak pakai antri~

Depok-Bogor, 15 Maret 2016

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar