Ada Kalanya [repost]
By Nayla Nuha - Agustus 11, 2015
Ada kalanya, dalam sibuknya aktivitas kita. Kita merasa kosong lantas bertanya untuk apa semua ini kita lakukan. Ada kalanya, dalam sepinya hari yang kita jalani. Kita merasa lelah lantas bertanya kemana perginya orang-orang.
Ada kalanya kita ingin sendri. Ada kalanya kita ingin berteman. Sayangnya, tidak semua orang mampu mengerti keadaan kita, terutama keadaan hati. Ada kalanya kita ingin dibiarkan, tidak ditanyai, bahkan tidak perlu dipedulikan. Kita hanya ingin demikian meski tanpa alasan.
Ada kalanya kita berpikir bagaimana rasanya menjadi seperti dia atau mereka. Ada kalanya kita pun ingin tahu tentang banyak rahasia. Sampai kita lelah.
Ada kalanya, kita sibuk dengan pikiran kita sendiri. Menertawakan kesendirian kita yang begitu mencekam. Betapa mengerikannya pikiran orang yang sendirian.
Hidup itu adalah kala adanya kita dunia ini berubah, Tuhan tidak bercanda saat menciptakan kita sementara kita menjalani hidup dengan bercanda. Besok mungkin kala kita tiada, kita berharap ada kesempatan untuk mengulang semua ini.
Ada kalanya kita takut mati, ada kalanya kita seolah-olah ingin mati saja. Sudah ku katakan, betapa mengerikannya pikiran orang yang sendirian.
Rumah, 25 Feb 2015 | ©kurniawangunadi
0 komentar