ngomongin pendidikan indonesia sekarang, weleeh, ga usah di omongin, diliat dan dicermati juga udah cukup untuk membuktikan bahwa pendidikan indonesia sekarang ini, sudah ngawur kemana-mana.
kedekatan guru sama siswanya udah dekeet banget, kaya temen bahkan saudara. Sampai-sampai siswa pun kadang udah nggak mematuhi sifat hormat dengan yang lebih tua.
Kalau kebanyakan siswa masa lampau, kita bisa lihat betapa gigihnya mereka untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, mendapat pendidikan dan pemikiran untuk membuat indonesia merdeka.
Padahal, zaman dulu, pendidikan tanah air sulit untuk didapat, karena masih adanya perbedaan derajat yang dibuat oleh para penjajah. Contohnya saja, kita ambil dari jasa Ibu Kartini yang memperjuangkan haknya sebagai wanita agar semua wanita tanah air bisa mendapat pendidikan yang sama seperti pria.
Perjuangan Kartini memang tidak sia-sia, sampai beliau wafat, jasanya masih dikenang oleh masyarakat tanah air.
Contoh lainnya lagi, para pemuda indonesia yang berusaha memperjuangkan indonesia untuk memerdekaan negaranya, usaha itu, tidak luput dari peran mereka bersungguh-sungguh untuk menimba ilmu.
nah, kembali kita ke masa sekarang, yang eranya udah canggih sama teknologi dan penemuan-penemuan baru super hebat.
bisa kita lihat sendiri, waktunya ulangan umum datang, semua siswa pasti was-was, ngebut belajar, terus belajar SKS (Sistem Kebut Semalam). hohoo
ketika ulangan mulaaai,
hmm, mata lirik kanan kiri, desas desus mulai terdengar, gak lama kemudian, kaki sama tangan gerak-gerak melangkah dari tempat tidur. daaan, iyaaa, suasana nggak hening lagi.
oh, guru pengawas ada dimana?
dia masih ada di tempatnya, pura-pura tidak tahu, atau memang membiarkan hal ini terjadi.
berbicara jiwa seorang guru?
apa sih guru itu? seseorang yang mengorbankan dan mengabdi untuk mengalirkan ilmu kepada anak-anak bangsa, agar anak bangsa bisa memahami ilmu pengetahuan dan memajukan negaranya, betul itu?
lha, kalau sekarang maksud para guru-guru yang mendiamkan anak muridnya nyontek sana kemari itu urusannya gimana? bagaimana indonesia kedepan? huft, hanya menjadi seseorang yang plagiat. Pati kerjaan negara lain diikutin aja, jadi gak kreatif.
Nah, flashback ke masa lalu pendidikan. Pendidikan tahun 70-80-an lah, murid-murid mana berani kerjaan nyontek buka-bukaan gitu, yang ada ngeliat gurunya ada udah mati kutu gabisa berbuat apa-apa. Mereka harus extra belajar sendiri, kan gabisa nyontek ke siapa-siapa.
hmm, pendidikan indonesia zaman itu penuh dengan kejujuran. Kebijakan pemerintahnya juga jauh dari kebijakan pemerintah sekarang. Pendidikan dulu, belum mengenal yang namanya pendidikan dengan uang, cuma mengandalkan ilmu :) waaa, kereeen.
kalau pendidikan indonesia sekarang yang penuh kecurangan? terus murid-murid yang kerjaannya nyontek? males-malesan? ngikutin gaya negara barat yang berfoya-foya, pamer sana, pamer sini tapi otaknya nggak dipake.
sistem pendidikan yang main uang buat masuk, bikin ijazah dan kelulusan dengan gampangnya. Guru yang sama sekali enggak peduli sama kepentingan ilmu. huft -.-
Pendidikan indonesia 5 tahun ke dpan kayak apa ya? Indonesia nasibnya gimana? maju? apa tersedot teknologi dunia?
kedekatan guru sama siswanya udah dekeet banget, kaya temen bahkan saudara. Sampai-sampai siswa pun kadang udah nggak mematuhi sifat hormat dengan yang lebih tua.
Kalau kebanyakan siswa masa lampau, kita bisa lihat betapa gigihnya mereka untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, mendapat pendidikan dan pemikiran untuk membuat indonesia merdeka.
Padahal, zaman dulu, pendidikan tanah air sulit untuk didapat, karena masih adanya perbedaan derajat yang dibuat oleh para penjajah. Contohnya saja, kita ambil dari jasa Ibu Kartini yang memperjuangkan haknya sebagai wanita agar semua wanita tanah air bisa mendapat pendidikan yang sama seperti pria.
Perjuangan Kartini memang tidak sia-sia, sampai beliau wafat, jasanya masih dikenang oleh masyarakat tanah air.
Contoh lainnya lagi, para pemuda indonesia yang berusaha memperjuangkan indonesia untuk memerdekaan negaranya, usaha itu, tidak luput dari peran mereka bersungguh-sungguh untuk menimba ilmu.
nah, kembali kita ke masa sekarang, yang eranya udah canggih sama teknologi dan penemuan-penemuan baru super hebat.
bisa kita lihat sendiri, waktunya ulangan umum datang, semua siswa pasti was-was, ngebut belajar, terus belajar SKS (Sistem Kebut Semalam). hohoo
ketika ulangan mulaaai,
hmm, mata lirik kanan kiri, desas desus mulai terdengar, gak lama kemudian, kaki sama tangan gerak-gerak melangkah dari tempat tidur. daaan, iyaaa, suasana nggak hening lagi.
oh, guru pengawas ada dimana?
dia masih ada di tempatnya, pura-pura tidak tahu, atau memang membiarkan hal ini terjadi.
berbicara jiwa seorang guru?
apa sih guru itu? seseorang yang mengorbankan dan mengabdi untuk mengalirkan ilmu kepada anak-anak bangsa, agar anak bangsa bisa memahami ilmu pengetahuan dan memajukan negaranya, betul itu?
lha, kalau sekarang maksud para guru-guru yang mendiamkan anak muridnya nyontek sana kemari itu urusannya gimana? bagaimana indonesia kedepan? huft, hanya menjadi seseorang yang plagiat. Pati kerjaan negara lain diikutin aja, jadi gak kreatif.
Nah, flashback ke masa lalu pendidikan. Pendidikan tahun 70-80-an lah, murid-murid mana berani kerjaan nyontek buka-bukaan gitu, yang ada ngeliat gurunya ada udah mati kutu gabisa berbuat apa-apa. Mereka harus extra belajar sendiri, kan gabisa nyontek ke siapa-siapa.
hmm, pendidikan indonesia zaman itu penuh dengan kejujuran. Kebijakan pemerintahnya juga jauh dari kebijakan pemerintah sekarang. Pendidikan dulu, belum mengenal yang namanya pendidikan dengan uang, cuma mengandalkan ilmu :) waaa, kereeen.
kalau pendidikan indonesia sekarang yang penuh kecurangan? terus murid-murid yang kerjaannya nyontek? males-malesan? ngikutin gaya negara barat yang berfoya-foya, pamer sana, pamer sini tapi otaknya nggak dipake.
sistem pendidikan yang main uang buat masuk, bikin ijazah dan kelulusan dengan gampangnya. Guru yang sama sekali enggak peduli sama kepentingan ilmu. huft -.-
Pendidikan indonesia 5 tahun ke dpan kayak apa ya? Indonesia nasibnya gimana? maju? apa tersedot teknologi dunia?
2 komentar