Membaca (1)
Dan sesaat setelahnya -mungkin sekarang masih tersisa- pikiranku masih masuk dalam segala milik Alfa Sagala. Ujungnya berakhir lebih menggantung dari empat tokoh sebelumnya, menyisakan rasa penasaran yang lebih menggebu akibat ketergesaan rasa penasaran.
Berakhir dibawah remang lampu dan lantunan lagu yang sampai akhirnya belum menemukan nada yang klop pembentuk kenangan baru. Ah sulit ternyata -mungkin aku butuh asupan nada baru yang tidak biasa (lagi)-
aaaaaaa hampir saja kulelang pertanyaan, dan akan kupanggil tersangka yang pernah meracuniku dengan serial ini. Untungnya kubaca habis sampai lembar terakhir, sebagai penghargaan rasa penasaran yang tidak terbalaskan. Menemukan judul berikutnya; yang pasti harus kubeli dengan uangku sendiri!
.. dan membaca sedikit 'behind the scene' setiap cerita ini membuatku, ah aku ini apa ._. Selama ini asumsiku tentang menulis masih jauh didasar sana. Pantas tertinggal jauh. Jauh sekali. Sebab tidak ada komunikasi nyata, cuma mengandalkan dunia yang sebagiannya ada dalam serial-serial ini. Entahlah,
/panjang bet wkwk
/di copas dari status Line beberapa hari lalu
#Madiun, 23 Juli 2015
0 komentar