aku kembali pada mimpi itu, yang keempat kalinya. Dia hadir kembali dalam kehidupan semu itu, ada senyumnya kali ini, lebih jelas raut mukanya, lebih jelas tempatnya.
aku melukiskan senyum padanya, malah menggambar tawa.
aku melukiskan senyum padanya, malah menggambar tawa.
pernah aku bermimpi menulis sajak-sajak dibawah rembulan yang terang benderangnya masih aku rindukan hingga sekarang.
bukan, ini mimpi yang aneh. Untuk keempat kalinya. menyambung, seperti ada maksud.
apakah rindu? ataukah resah? atau pertanda kesedihan?
ah, engkau yang ada di mimpiku, semakin jelas semakin terbaca. segala ujian yang pernah aku dan kau rasakan.
entah, aku pun bingung harus menjelaskan atau mengartikan mimpi ini padamu. karena aku bingung memahami maksud.
0 komentar