pagi ini aku dikejutkan oleh seorang kawan, yang beberapa hari lalu. dia bersedih tanpa sebab. Oh yaa, bersedih tanpa sebab, menangis tanpa sebab. ah, saya hanya bisa menghiburnya sebisa saya, sebisa yang saya coba untuk membuatnya tegar.
daan, kemudian pagi ini, setelah semalam aku sama sekali tidak mendapat kabar lagi dari dia seusai adzan isya. ternyataa ada kesedihan yang menyelimutinya.
jawaban atas tangisannya yang tempo lalu dia tak tahu sebabnya.
ah, kawaan, beginilah hidupmu? penuh dengan terkaan dan peristiwa yang tidak terduga.
kemudian aku kembali bertanya padanya, sebab akibat peristiwa yang membuat hatinya begitu sakit dan pilu, merasa dikhianati oleh seseorang bahkan di caci maki tanpa sebab yang jelas.
Kali ini saja, aku mendengar ceritanya, cerita yang membuat aku ikut merasakan apa yang dia rasakan. Aku tahu dia selalu berharap segala sesuatu yang menghampirinya, akan menuntunnya ke arah yang lebih baik.
Kawaan, aku hanya bisa menuntunmu untuk tetap tegar dan bersabar. Bukan hanya kau saja yang bisa bersedih karena sebab itu, tapi hampir semua orang diberikan cobaan yang sama.
aku hanya bisa menuntunmu untuk menggelar tangisan di sepertiga malam dan membiarkanmu berdua saja dengan-Nya, silakan engkau bercerita apapun pada-Nya.
aku hanya bisa mengirimkan doa dari perenunganku dlam setiap Sholat Sunnah yang kujalankan, doa untukmu kawaan...
aku ingin engkau tidak menangisi kehidupan dunia yang realitanya kadang berputar, kadang melupakan segala urusan akhirat.
Mungkin Allah mempunyai rencana yang lebih baik padamu dan padaku, memberimu dan memberiku sebuah pelajaran tentang inilah realita kehidupan yang tak selamanya ada suka, tapi ada pula duka.
Mungkin Allah mengujimu karena Beliau amat begitu mencintaimu,
kawaan, aku ingin segera bertemu... mendengarkan keluhmu dan mengajakmu agar air mata itu tidak menetes sia-sia lagi.
Karena sebenarnya, mimpimu masih panjang.
Karena sebenarnya, mimpiku pun masih panjang.
dan
kita bisa mengarungi dan menyelaminya bersama-sama dengan penuh kesabaran :)
*untuk seorang kawanku disaana, semoga engkau tak lagi bersedih*
0 komentar