"

Alhamdulillah, berkah..." seringkali kudengar rasa syukur ini,


Alhamdulillah
Jika mengingat apa yang telah dicapai saat ini, rasanya ingin terus menerus mengucap rasa syukur. Mengenyampingkan keluh kesah dan terus berdo'a.

Sejatinya banyak hal yang Allah berikan dengan cuma-cuma, dibalik do'a-do'a yang masih setengah-setengah, apalagi ibadah yang mungkin belum khusyu dijalankan.

Terimakasih Allah, 
sebab dibalik apa yang sedang dijalankan, diberikan dan dinikmati, ternyata Allah memberikan banyak keberkahan di dalamnya. Bukan karena hal-hal yang secara fisik bisa dilihat oleh umumnya orang diluar sana, bukan pula bisa diekspos macam foto-foto yang mengundang kagum di sosial media.

Orang-orang disekitar, lingkungan disekitar, fasilitas yang didapat, pantaslah disyukuri dengan baik. Terimakasih, karena bersedia menemani, bersedia memberikan banyak pelajaran untuk masa depan, bersedia untuk saling mencintai, menyayangi dan mengasihi.

Keberkahan bukanlah suatu yang nampak secara fisik, namun bisa dirasakan begitu indah di dalam hati. Tentang kebutuhan yang Alhamdulillah masih terpenuhi, tentang tidak banyaknya tuntutan yang membebani yang mungkin membuat lelah berisikan hampa. Tentang barang yang tidak mudah berganti-ganti, kan jadi ga boros hehe.

Alhamdulillah, semata-mata bukanlah kebaikan diri yang membuatnya menjadi berkah, tapi ada banyak doa-doa orang lain yang diaamiinkan malaikat dan didengar Allah.

Sebab, jika kita punya banyak harta, kita terlihat berkecukupan, namun semuanya hampa, dimana letak keberkahanNya?

*btw tulisan ini mandek berbulan-bulan, lalu ketika sekarang ditulis sudah 3 kali delete teks panjang, sungguh kubutuh membaca banyak buku, tak bisa dipungkiri hiks