Bye March,
By Nayla Nuha - Maret 31, 2015
Hello,
ini kesannya gak kaya mengusir Maret kan?
atau tengah menanti April datang. Bukan karena tanggal 1 nya, tidak pernah berarti apa-apa, selain berganti tanggal dan bulan. Mengulang lebih tepatnya, mengulang angka dari 1-30.
Maret berjalan begitu lama, lama sekali, seperti kereta sore yang berdesak-desakan, atau kemacetan yang hampir dilalui setiap akhir pekan.
Lama, untuk mencari jawaban-jawaban juga menanti pertemuan yang terkadang membuat di putus asakan oleh perasaan-perasaan yang tidak dimengerti.
Seperti cuaca yang akhir-akhir ini labil, terik bertemu hujan, maret penuh warna kebahagiaan lalu kesedihan dalam satu hari. Bahkan setiap hari dalam 1 minggu, sampai tidak disadari Maret sudah usai dengan banyak list-list yang tak sepenuhnya diceklis.
Hello, masih ada satu jam lagi ketika Maret benar-benar bersembunyi. Entah akan menyimpan kenangan yang bisa dinostalgia, atau berakhir begitu saja seperti Februari kemarin.
Ah, kamu terlalu mengulang-ulangnya kembali. Biarlah bulan-bulan yang berlalu damai ditempatnya. Waktu tidak pernah membawamu kembali -kecuali kamu mengizinkan kenangan itu dibuat dan masuk sejenak-
Mungkin ketika April datang, jemari ini tidak sempat singgah menyuarakan cerita.
Hei Maret, nama April itu seperti nama seorang gadis kecil yang senang bermain ayunan di taman kecil, senang menatap ikan-ikan dalam kolam dan berlarian di padang rumput.
Hei, Maret, jangan marah padaku ya, tentang kelalaian atau kesombonganku tidak pernah singgah dengan cerita-cerita pilu dibulanmu.
Aku sedang suka mencari-cari lagu baru untuk dijadikan kenangan. Tentunya lagu-lagu yang tidak populer di playlist handphone kebanyakan orang. Playlist yang membuat hatiku punya tempat nyaman ketika ingin melarikan diri, melupakan atau mengenang semuanya.
Sebanyak apapun kisahku di bulanmu rasanya mulai berkeliaran, ingin bertemu denganmu. Tapi sebentar lagi kamu akan pergi ya,
Jadi, biar kuceritakan nanti di April, semoga April masih menyimpannya sehingga ketika bertemu denganmu kelak bisa bercerita.
Selamat tinggal,
do'aku masih sama, biarkan aku berlari menuju bulan-bulan berikutnya, biarkan satu mimpi terlaksana...
Tolong katakan juga pada Januari dan Februari ya, siapa tahu mereka akan datang sewaktu-waktu membawa tulisan-tulisan yang membuatku semangat. ..
0 komentar