Quotes ini adalah update-an status kakak kelas yang luar biasa *mudah2an gakdibaca
Dan lewat serangkaian kalimat ini, saya jadi ingat satu peristiwa tadi siang. Ketika hati selalu bertanya-tanya dan ngedumel sendiri lantaran rapat sebuah proker BEMJ yang selalu ditentukan ketika jamnya waktu sholat. Kalau enggak jam 12.00, jam 15.00. Pernah suatu saat, ada agenda rapat jam 15.00, kemudian adzan.
Harusnya bukankah kita bersegera dalam panggilanNYA? Ini malah mengkoordinir segera rapat. Masya Allah, dunia sudah seperti apa -.-
Lalu, apa hubungannya? nampaknya belon ada. hahaha
Ini baru akan saya jelaskan pemirsa!
Hampir, eh mungkin selalu. Di proker terbesar jurusan saya, banyak sekali orang yang bersemangat, rela berkorban dan berkontribusi lebih dalam proker ini. Mereka ingin merubah dan membuat acara semakin baik dari tahun sebelumnya.
Tapi, apalah arti sebuah perubahan ketika kita hanya menggenggam perubahan dunia saja? Dimanakah diin yang menjadi bagian trepenting dalam hidup kita?
Siapa yang memberikan hidup, sehingga masih bisa berpijak dari satu tempat ke tempat lain?
Siapa yang memberikan nafas, sehingga masih bisa melakukan percakapan, diskusi, seruan?
Siapa yang memberikan nikmat bergerak tubuh kita, sehingga kita masih bisa mengetik tuts-tuts handphone, menyebarkan jarkoman dan sebagainya?
Dimakanah diin, ketika ingin melakukan sebuah pekerjaan untuk masyarakat banyak?
Bukankah semuanya sesuai dengan RidhoNya?
Lagi-lagi, banyak sekali orang yang mau berkontribusi, berkorban di waktu-waktu luangnya untuk orang banyak, seperti yang terjadi di BEMJ dan proker-prokernya.
Kemudian, apa yang terjadi, ketika tidak menampakkan diri, tidak terlihat membantu dan tidak ada yang tahu kontribusi kita?
Bukankah seorang yang sedekah punya istilah, bersedekah dengan tangan yang tidak terlihat?
Untuk apa niat agar dikenal banyak orang, untuk apa niat agar dipuji banyak orang?Itu menghapuskan nilai keikhlasan...
Ketika kita menyeru dan memaksa memberikan kontribusi demi masyarakat banyak, dan melalaikan seruan yang lebih mulia dariNYA? Apakah sesuatu yang diseru akan mendapat ridhoNya?
Siapa yang menuliskan kisah kehidupan selain DIA? Siapa yang Maha Menghendaki selain DIA?
Ketika kita memaksa, mengeluh dan mengenyampingkan keutamaan sebagai seorang muslim, lebih mementingkan dunia. Apakah ada kekhawatiran acara tidak akan berjalan baik? Ada doa sebelum dan sesudah rapat dalam forum,
Masya Allah, tapi kita lebih melalaikan seruanNYA, meski hanya satu waktu, apakah kita sudah punya jaminan untuk segera menghampiri panggilanNYA yang lain?
Dunia, dunia dan dunia... Lalu dimana kita bisa mendapatkan kebaikan dan pahala? Ketika hanya dunia yang dikejar.. >.<
Mari luruskan niat, berkaca pada diri sendiri, banyak harus diperbaiki, banyak yang harus direnungkan, banyak yang harus diluruskan..
Menyerukan kebaikan itu tidaklah mudah, banyak penyakit hati yang datang =.=
Terimakasih untuk quotes update-an yang mengena banget ini :D
0 komentar